Harga Sewa mobil di Surabaya ke Pelabuhan Perak Surabaya Rp 450 000 perhari. harga sudah termasuk mobil Avanza dan supir. Harga belum termasuk bensin, tol dan parkir. Sedangkan Innova Reborn Rp 650 000 perhari. Harga sudah termasuk mobil Innova Reborn dan supir. Harga belum termasuk bahan bakar, tol dan parkir. Pemakaian bahan bakar disesuaikan pemakaian. merupakan pemakaian dalam kota Surabaya. Anda sudah bisa keliling Surabaya dan ke tempat wisata lainnya di Surabaya. Termasuk pengantaran ke Bandara Juanda, stasiun Kereta Api dan pelabuhan penyebrangan kapal laut di Perak. Untuk ke Gresik, harus informasi terlebih dahulu sebelumnya agar tidak kena tambahan harga. Venusrentcar siap mengantar anda sampai tujuan dengan aman.Untuk perjalanan ke arah pegunungan, mobil kami dilengkapi lampu kabut.

Venusrentcar akan mengulas pelabuhan tanjung perak yang terdapat di Surabaya utara, Jawa Timur. Secara administratif, pelabuhan Tanjung Perak termasuk ke dalam Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya. Pelabuhan Tanjung Perak mengantar sesuai tujuan via kapal laut. Selain sebagai angkutan penumpang kapal laut, juga terdapat terminal peti kemas yang akan diantar sesuai dengan tujuan ke semua negara atau kelas Internasional. Tanjung Perak sebagai pusat perdagangan di wilayah Gerbangkertosusila serta Indonesia Timur. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok juga menjadi kantor pusat Pelindo Regional III, Pelindo Terminal Petikemas, serta Pelindo Multi Terminal Branch Jamrud Nilam Mirah. Di sebelah timur pelabuhan ini terdapat Pelabuhan Ujung, yakni pelabuhan kapal feri dengan tujuan Pelabuhan Kamal.

Nama tanjung Perak sebelumnya adalah Hujung Galuh. Kata hujung = ujung. merujuk pada sebuah tumpukan endapan lumpur bawaan dari aliran sungai yang membentuk massa tanah seperti tanjung kecil di hilir Kali Mas. Sedangkan galuh memiliki arti perak atau emas sebagai komoditas alat pertukaran utama para saudagar lokal dalam aktivitas perdagangan di masa lampau dengan saudagar antar pulau hingga internasional. Secara lengkap, hujung galuh bermakna sebagai sebuah tanjung yang digunakan sebagai tempat aktivitas perdagangan menggunakan alat tukar perak/emas. Nama Tanjung Perak sendiri pertama kali muncul pada peta buatan insinyur Belanda bernama Ir. W. de Jongth, yang diterbitkan tahun 1920 oleh Otoritas Pelabuhan Belanda dengan tulisan Tandjoeng Perak Boom.

Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia, yang berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke Kawasan Timur Indonesia, termasuk Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh dataran gigir atau hinterland yang potensial maka Tanjung Perak juga merupakan Pusat Pelayaran Interinsulair Kawasan Timur Indonesia.

Pelabuhan pertama di Surabaya adalah Jembatan Merah. Dahulu kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barang-barangnya di selat Madura untuk kemudian dengan tongkang dan perahu- perahu dibawa ke Jembatan Merah. Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang serta bertambahnya arus transportasi maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah itu akhirnya tidak mencukupi. Kemudian pada tahun 1875 Ir. W. de Jongth menyusun rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan pelayanan kepada kapal-kapal samudera untuk membongkar dan memuat secara langsung tanpa melalui tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya sangat tinggi. Selama abad 19 tidak ada pembangunan fasilitas pelabuhan, padahal lalu lintas angkutan barang ke Jembatan Merah terus meningkat. Sementara rencana pembangunan pelabuhan yang disusun Ir. W. de Jongth dibiarkan telantar. Pada sepuluh tahun pertama abad ke-20 Ir. W.B. Van Goor membuat rencana yang lebih realistis yang menekankan suatu keharusan bagi kapal- kapal samudera untuk merapatkan kapalnya pada tambatan. Dua orang ahli didatangkan dari Belanda yaitu Prof. DR. Kraus dan G.J. de Jong untuk memberikan suatu saran mengenai rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak.Setelah tahun 1910, pembangunan fisik Pelabuhan Tanjung Perak dimulai, dan selama dilaksanakan pembangunan ternyata banyak sekali permintaan untuk menggunakan kade/tambatan yang belum seluruhnya selesai itu.Dengan selesainya pembangunan kade/tambatan, kapal-kapal Samudera dapat melakukan bongkar muat di pelabuhan. Pelabuhan Kalimas selanjutnya berfungsi untuk melayani angkutan tradlslonal dan kapal-kapal layar, sementara pelabuhan yang terletak dl Jembatan Merah secara perlahan mulal ditinggalkan. Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan penting, tidak hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga bagi seluruh Kawasan Timur Indonesia. Untuk mendukung peranan itu pada tahun 1983 telah diselesaikan pembangunan terminal antar pulau yang kemudian diberi nama terminal Mirah. Untuk keperluan pelayanan penumpang kapal laut antar pulau juga dibangun terminal penumpang yang terletak di kawasan Jamrud bagian utara. Berdampingan dengan terminal penumpang antar pulau dibangun pula terminal kapal feri untuk pelayanan penumpang Surabaya-Madura yang beroperasi 24 jam penuh. Terminal feri itu kini dikenal dengan nama Pelabuhan Ujung. Saat ini, fery mulai berkurang peminatnya karena adanya jembatan Suramadu. saat Rental mobil Surabaya Venusrentcar datang ke pelabuhan Tanjung Perak, penganjung terlihat sangat ramai dari dan akan pergi ke tujuan.