Sewa Mobil Dari Surabaya Ke Madiun

085230000053

Harga sewa mobil dari surabaya ke madiun untuk mobil Avanza, Mobilio dan mobil yang sekelas Rp 450 000 perhari, Sudah termasuk sopir. Belum termasuk bensin, toll dan parkir. Toll dari Surabaya ke Madiun, Start Waru Rp 168 000 satu kali jalan. Dari bandara Juanda ke Waru Rp 8 500 sekali jalan. Selisih harga sewa antara mobil Avanza dengan Innova Rp 150 000 sedangkan selisih harga mobil Avanza dengan Innova Reborn Rp 200 000. kendaraan yang lebih kecil jenis ayla, agya dan sigra lebih murah Rp 25 000 dibandingkan mobil Avanza. Paket All in, harganya lebih murah jika pemakaian lebih dari satu hari. Pada paket all in, harga sudah termasuk mobil, sopir, bahan bakar atau bensin pada mobil avanza, Parkir dan toll. Perjalanan dari Surabaya Ke Madiun 2 Jam lewat toll, terhitung start dari Waru Surabaya. Kalau lewat jalur non toll 4 sampai 5 jam, tergantung kepadatan kendaraan lain. Jalur ke Madiun dari Surabaya ada dua yaitu via toll dan jalur biasa. Kalau lewat Jalur bawah atau non toll, banyak titik kemacetan yang akan dilalui karena harga toll masih tergolong mahal sehingga banyak kendaraan yang masih lewat jalan non toll. Setelah keluar toll, ke arah kota madiun 2,5 km. Kalau via toll, dari Surabaya ke Madiun ada tiga rest area dan dua Pom bensin. berhenti sejenak bisa menambah konsentrasi untuk perjalanan selanjutnya. Di rest area juga tersedia warung kopi, indomaret, depot nasi dan tempat masjid

Kota Madiun memiliki suhu udara yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Pendapatan penduduknya banyak dari pertanian padi, palawija, kopi, mangga, durian, rambutan. Kota Madiun juga memiliki pendapatan kayu jati karena Madiun punya hutan dan gunung. Di Kota ini juga memiliki tempat wisata dan tempat bersejarah, Salah satunya adalah Gunung Liman, merupakan puncak tertinggi di pegunungan Wilis. Makanan yang sudah diakui masyarakat Indonesia adalah Nasi Pecel Madiun dan Brem madiun. jika ingin ke tempat wisata.

Asal kata Madiun dari midhi, hantu berayunan adalah ketika Ronggo jumeno melakukan Babat Tanah Madiun banyak hantu yang berkeliaran. Kedua karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo jumeno bernama keris tundung Madiun. Sejarah Madiun Ada beberapa versi. Pada sejarah Kabupaten Madiun di Sebutkan dua nama yaitu desa atau kabupaten Wonorejo dan Purbaya sementara di Wikipedia muncul dua namanya itu Wono Sari dan Purabaya. Nama Madiun baru digunakan sejak tanggal 16 November 1590 masehi. Pusat pemerintahan Kota Madiun semula terletak di desa Demangan Kecamatan Taman Kota Madiun kemudian digeser ke utara lagi yaitu di tengah kota Madiun, sekarang di komplek perumahan dinas Bupati Madiun. beberapa peninggalan Kadipaten Madiun di Kelurahan Kunciran terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo jumeno. Masjid di Kelurahan Taman Makam Pahlawan. Pada zaman lampau tapi tak jelas disebut, pada tanggal 1 Januari tahun 1832 Madiun secara resmi dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda dan dibentuk suatu tata pemerintahan yang berstatus karisidenan. Ibukota karisidenan berlokasi di desa kartoharjo. Lokasinya berdekatan dengan istana Kabupaten Madiun. Pada tahun 1906 kerajaan Belanda mengeluarkan undang-undang bertujuan memisahkan wilayah perkotaan Madiun dari pemerintah Kabupaten Madiun. sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. dalam perjalanan sejarah Mataram Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan Kerajaan Kediri. Pasa masa pemerintahan Mataram banyak pemberontakan yang membangun basis kekuatan di Madiun. Banyak bermunculan tokoh baru seperti Retno dumilah. beberapa peninggalan Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen dimana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo jumeno. Masjid tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah. Sejak masa hindia-belanda Madiun adalah suatu pemerintahan sendiri karena komunitas Belanda yang bekerja di berbagai perkebunan dan industri. Belanda tidak ingin diperintah oleh Bupati orang Jawa. Sebagai suatu Kota Praja Madiun didirikan tanggal 20 Juni tahun 1918 dengan dipimpin pertama kali oleh asisten residen Madiun. Baru pada tahun 1927 dipimpin oleh seorang Walikota Madiun. Dahulu merupakan pusat dari karesidenan Madiun yang meliputi wilayah Magetan Ngawi Ponorogo dan Pacitan meski berada di wilayah Jawa Timur secara budaya Madiun lebih dekat ke budaya Jawa tengah mataraman atau solo jogja karena Madiun lama berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Pada Tahun 1948 terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun yang dipimpin oleh Muso di Dungus Wungu Kab Madiun yang sekarang dikenal dengan nama Monumen kresek. Sejarah Kota Madiun, Kabupaten Madiun berdiri pada bulan Muharram, tahun 1568 masehi tepatnya jatuh hari Kamis tanggal 18 Juli tahun 1568. Jumat legi tanggal 15 1487. Sejarah berawal pada masa Kesultanan Demak yang ditandai dengan perkawinan putra mahkota Demak Pangeran Surya Pati Unus dengan Raden Ayu Retno Lembah Putri dari pangeran Adipati gugur. Pangeran Surya Pati Unus menduduki Kesultanan hingga tahun 1521 dan Diteruskan oleh Kiyai Rekso Gandi. Secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah pemerintahan di bawah seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan pengawasan di Purabaya yang dipegang oleh Kyai Rekso Atas nama Demak dari tahun tahun 1518 sampai tahun 1568. Pada tahun 1575 pusat pemerintahan dipindahkan dari desa Sugeten ke desa Wonorejo atau pucan kota Madiun sampai tahun 1590. Pada tahun 1686 kekuasaan pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Bupati Pangeran Timur Panembahan Rama kepada putrinya Raden Ayu Retno dumilah. Bupati inilah yang memimpin prajurit-prajurit manca negara Timur. pada tahun 1586 dan 1587 Mataram melakukan penyerangan ke Purbaya dengan Mataram menderita kekalahan. Pada tahun 1590 dengan berpura-pura menyatakan takluk Mataram menyerang pusat istana Kabupaten Purbaya hanya dipertahankan oleh Raden Ayu Retno dumilah dengan sejumlah kecil pengawalnya. perang tanding terjadi antara sutawidjaja dengan Raden Ayu Retno dumilah dilakukan di sekitar Sendang di dekat istana Kabupaten Wonorejo Madiun. Melalui bujuk rayunya Raden Ayu Retno dumilah dipersunting oleh Sutawijaya dan dibawa ke Mataram Kleret Yogyakarta sebagai peringatan penguasaan Mataram atas Purbaya tersebut maka pada hari Jumat tanggal 16 November 1590 nama Purbaya diganti menjadi Madiun.