Sewa Mobil Di Surabaya Ke Tugu Pahlawan Surabaya VENUSRENTCAR

085230000053

VENUSRENTCAR

Harga sewa mobil di Surabaya ke Tugu Pahlawan Surabaya Rp 450 000 sudah termasuk mobil Avanza dan sopir, belum termasuk bensin, toll dan parkir. Mobil Innova Reborn Rp 650 000 Sudah termasuk supir. Sewa mobil ke Tugu Pahlawan sama dengan pemakaian dalam kota Surabaya karena terdapat di tengah kota Surabaya. Jika ingin menggukan map bisa klik Sewa mobil ke Tugu Pahlawan. Jika berangkat dari Bandara Juanda Surabaya melalui tol, Waktu yang akan ditempuh 37 menit dengan jarak 33,2 Km. Apabila tujuan anda lebih dari satu tempat tapi masih dalam kota Surabaya, tidak ada perubahan harga. Jika tujuan berikutnya luar kota, masih jawa timur, harga dihitung jarak terjauh sedangkan ke Tugu Pahlawan tidak dihitung atau gratis. Silahkan hubungi customer service Venusrentcar

Tugu Pahlawan merupakan Lambang sejarah perjuangan arek-arek Kota Surabaya yang pembuatannya sudah direncanakan sebelumnya oleh President Indonesia pertama yaitu Bapak Soekarno yang lahir dan besar di Surabaya kemudian rencana tersebut mendapat respon cepat oleh Wali kota Surabaya pada saat itu Bapak Doel Arnowo. Tugu Pahlawan memiliki tinggi 41,15. Bentuk monumen tugu pahlawan memiliki arti dan makna perjuangan sebagai berikut : tiang atau bentuk tugu terdapat 10 lengkungan dengan 11 ruas melambangkan tanggal dan bulan perjuangan. Pada saat itu masyarakat Surabaya bersama pejuang gerilyawan jawa timur dan pasukan PETA bentukan jepang berperang melawan tentara Inggris yang ingin menjajah Indinesia karena jepang sudah pualang ke negaranya akibat bom amerika di Nagazaki dan Hiroshima. kepergian Jepang akan dimanfaatkan oleh Inggris untuk menjajah Indonesia tapi para pejuang dan masyarakat Surabaya tidak mau menyerah, mereka siap berperang menggunakan senjata peninggalan jepang dengan slogan, merdeka atau mati. Pemimpin perang pada saat itu adalah Bung Tomo dengan pidatonya sebagai berikut : "Bismillahirrahmanirrahim Merdeka!!! Saoedara-saoedara ra’jat djelata di seloeroeh Indonesia, teroetama, saoedara-saoedara pendoedoek kota Soerabaja Kita semoeanja telah mengetahoei bahwa hari ini tentara Inggris telah menjebarkan pamflet-pamflet jang memberikan soeatoe antjaman kepada kita semoea. Kita diwadjibkan oentoek dalam waktoe jang mereka tentoekan, menjerahkan sendjata-sendjata jang kita reboet dari tentara djepang. Mereka telah minta supaja kita datang pada mereka itoe dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaja kita semoea datang kepada mereka itoe dengan membawa bendera poetih tanda menjerah kepada mereka. Saoedara-saoedara, Didalam pertempoeran-pertempoeran jang lampaoe, kita sekalian telah menundjukkan bahw ra’jat Indonesia di Soerabaja Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Maloekoe, Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Soelawesi, Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Poelaoe Bali, Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Kalimantan, Pemoeda-pemoeda dari seloeroeh Soematera, Pemoeda Atjeh, pemoeda Tapanoeli & seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini, Didalam pasoekan-pasoekan mereka masing-masing dengan pasoekan-pasoekan ra’jat jang dibentuk di kampoeng-kampoeng, Telah menoenjoekkan satoe pertahanan jang tidak bisa didjebol, Telah menoenjoekkan satoe kekoeatan sehingga mereka itoe terdjepit di mana-mana Hanja karena taktik jang litjik daripada mereka itoe, saoedara-saoedara Dengan mendatangkan presiden & pemimpin-pemimpin lainnja ke Soerabaja ini, maka kita toendoek oentoek menghentikan pertempoeran. Tetapi pada masa itoe mereka telah memperkoeat diri, dan setelah koeat sekarang inilah keadaannja. Saoedara-saoedara, kita semuanja, kita bangsa Indonesia jang ada di Soerabaja ini akan menerima tantangan tentara Inggris ini. Dan kalaoe pimpinan tentara Inggris jang ada di Soerabaja ingin mendengarkan djawaban ra’jat Indonesia, ingin mendengarkan djawaban seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini Dengarkanlah ini hai tentara Inggris, ini djawaban ra’jat Soerabaja ini djawaban pemoeda Indonesia kepada kaoe sekalian Hai tentara Inggris!, kaoe menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera poetih takloek kepadamoe, menjuruh kita mengangkat tangan datang kepadamoe, kaoe menjoeroeh kita membawa sendjata-sendjata jang kita rampas dari djepang oentoek diserahkan kepadamoe Toentoetan itoe walaoepoen kita tahoe bahwa kaoe sekalian akan mengantjam kita oentoek menggempoer kita dengan seloeroeh kekoeatan jang ada, Tetapi inilah djawaban kita: Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih mendjadi merah & putih, maka selama itoe tidak akan kita maoe menjerah kepada siapapoen djuga! Saoedara-saoedara ra’jat Soerabaja, siaplah keadaan genting tetapi saja peringatkan sekali lagi, djangan moelai menembak, baroe kalaoe kita ditembak, maka kita akan ganti menjerang mereka itu. Kita toendjoekkan bahwa kita adalah benar-benar orang jang ingin merdeka. Dan oentoek kita, saoedara-saoedara, lebih baik kita hantjur leboer daripada tidak merdeka. Sembojan kita tetap: MERDEKA atau MATI. Dan kita jakin, saoedara-saoedara, pada akhirnja pastilah kemenangan akan djatuh ke tangan kita sebab Allah selaloe berada di pihak jang benar pertjajalah saoedara-saoedara, Toehan akan melindungi kita sekalian Allahu Akbar..! Allahu Akbar..! Allahu Akbar…!